Tari Tradisional Yogyakarta - Tari Golek Ayun-Ayun
Tari Golek Ayun-ayun yang merupakan salah satu tarian tradisional
Yogyakarta yang diciptakan oleh (Alm) KRT Sasmita Dipura (Romo Sas).
Tarian ini ditampilkan untuk menyambut tamu kehormatan dan biasanya
dibawakan oleh dua orang penari. Gerakannya sangat lembut dan penuh
makna. seolah sang penari sedang bersolek. Gerakan yang lain juga
memperlihatkan seolah ia tengah menyulam.
Penari golek ayun-ayun mengenakan balutan baju beludru hitam serasi
dipadankan dengan bawahan kain batik putih. Mahkota merak bersayap merah
muda tambah mempercantik penampilan sang penari
Tarian ini dapat disaksikan setiap hari Minggu di Pendapa (Bangsal) Sri
Manganti, Keraton Jogjakarta dari pukul 10.00 WIB sampai dengan 12.00
WIB. Biasanya ada tiga jenis tarian yang ditampilkan. Tari Golek
Ayun-ayun, Beksan Srikandi Suradewati dan Sendratari Arjuna Wiwaha.
Tari Tradisional Yogyakarta - Tari Beksan Srikandi Suradewati
Tari Beksan Srikandi Suradewati adalah tari tradisional Yogyakarta yang
menceritakan tentang peperangan Dewi Suradewati dengan Dewi Srikandhi
yang diambil dari serat Mahabaratha.
Suradewati adalah adik Prabhu Dasalengkara yang ingin menjadikan Dewi Siti Sendari sebagai istrinya, maka Suradewati diutus oleh kakaknya untuk melamarkan Dewi Siti Sendari untuknya. Pada kenyataannya Dewi Siti Sendari telah dijodohkan dengan Raden Abimanyu. Melihat kenyataan seperti ini, Suradewati tetap memaksa menyunting Dewi Siti Sendari, maka terjadilah perseteruan antara Suradewati melawan Dewi Srikandhi, yang membela Raden Abimanyu. Dalam peperangan, ternyata Dewi Srikandhi lebih unggul dan berakhir dengan kemenangannya.
Suradewati adalah adik Prabhu Dasalengkara yang ingin menjadikan Dewi Siti Sendari sebagai istrinya, maka Suradewati diutus oleh kakaknya untuk melamarkan Dewi Siti Sendari untuknya. Pada kenyataannya Dewi Siti Sendari telah dijodohkan dengan Raden Abimanyu. Melihat kenyataan seperti ini, Suradewati tetap memaksa menyunting Dewi Siti Sendari, maka terjadilah perseteruan antara Suradewati melawan Dewi Srikandhi, yang membela Raden Abimanyu. Dalam peperangan, ternyata Dewi Srikandhi lebih unggul dan berakhir dengan kemenangannya.
0 komentar:
Posting Komentar